27.2.21

Memilih GPS

 

Photo by Thomas Smith on Unsplash

Tentang memilah tanda dari semesta. Gimana caranya yakin bahwa tanda yang kita dengar itu beneran wangsit apa bisikan setan atau ego yang lagi ngawur?

Takes practice. 

Masih banyak orang nyusruk meskipun mengira udah ngikutin GPS yang bener. Jadi pertanyaan berikutnya adalah: Gimana caranya milih GPS yang bener?

Well...

Kalau prinsipnya staying soft, niatnya bener, doanya jelas, mau ganti GPS berapa kalipun ya pada akhirnya sampai juga ke tujuan yang baik-baik, yeah?

Karena pada akhirnya, GPS yang baik, apapun mereknya, bakal mengantar ke tujuan yang sama. And I insist on staying soft, karena sekeren-kerennya GPS, pada akhirnya kita juga yang harus melalui perjalanan itu. Masing-masing.

And it's a trip that is worth taking. Ini perjalanan yang mau ga mau bakal harus kita lalui: Pemaknaan hidup. Karena keuntungan dari paham tanda dari semesta adalah jadi lebih jago memilah informasi: Ini berguna, itu membebani. Ini baik, itu enak.

Bisa ngembangin kesabaran untuk dengar petunjuk, artinya mau nurut sama "orang tua", nurut ama nabi, budha, guru, ilmuwan. Bayangin menjalani hidup dengan mengkuti GPS kayak mereka, masa terus nyasarnya jauh?

Semoga tiba dengan selamat sama-sama.

26.2.21

Tema Hidup kok Mayus

Photo by Paweł Czerwiński on Unsplash


Ini nyarinya lama. Tapi kayaknya emang harus diterima aja kenyataan ini. Bahwa tema hidup gue aneh. Seaneh gaya hidup gw selama ini: Jangan maksa. Don't fear. Stay soft. In perfect love and perfect trust.

Targetnya apa? Staying soft.

Tapi terus emangnya ngaruh? Emang being soft bisa nyelesain masalah? Bisa bikin kaya?

Yang pasti, being soft stops harm. Prinsipnya Ahimsa: Do no harm.

Staying soft, menjalani ahimsa ga bertentangan ama sense of justice. Ahimsa ga mengurangi tanggung jawab sosial untuk stand up for injustice, untuk gotong royong, untuk mengeraskan boundaries. 

Ahimsa menekankan untuk tidak cari perkara. Kalau ada kesalahan, perbaiki, tapi juga jangan sampai lalim dengan perfeksionisme.

Ini contohnya banyak banget.

  • Misalnya diam saat perdebatan udah ga ada tujuannya.
  • Misalnya hadir sepenuh indera saat makan
  • Hadir mendengarkan dengan empati.
  • Memberi validasi yang tulus.
  • Misalnya mengulang kembali perkataan lawan bicara, "Tadi kamu bilang kamu merasa..."

Terus? 

Katakanlah kita bisa tetap soft, mau ga mau elo udah jago. Mau ga mau elo bakal numbuhin keahlian di beberapa bidang. 

Karena sikap soft itu bikin kita sinkron ama semesta. Kalau sinkron ama semesta, in tune, jadi bisa ngalir lebih lancar. 

Bisa ngalir lebih lancar artinya bebas beban. 

Bebas beban itu enak, gampang ikhlas, selalu produktif, dan tentunya jarang stres, karena pasrah & lega. 

Enaknya lagi pasrah ama semesta jadi cepet nalar, cepet paham petunjuk. 

Paham wangsit: True North. Whatever route you'll take, you'll reach home. Inshallah without harming anyone along the way.


25.2.21

Menulis dari Rasa Syukur

Photo by Halanna Halila on Unsplash

Ga cuma asal bilang, Alhamdulillah. Atau dengan sinis: "Untung cuma _____. Udah bagus kagak sekalian mokat." 


Tapi syukur yang hadir dengan kelegaan. Karena biasanya kalau emang udah mentok ada aja yang bisa disyukurin. 

=====

Kemarin itu beberapa hal bikin goyah my flow. 

1. kebanyakan posting di IG tanpa cukup mewadahi energy. Tanpa cukup manyun. atau baca.

2. ketemu orang yang bener-bener nyerap seluruh tenaga. Yang satu lagi jeblok banget egonya. Satu lagi sedang butuh pengakuan & validasi. Intinya mereka berdua sama-sama ga bisa give space buat orang lain saking pikirannya terlalu penuh ama dirinya sendiri.

3. Finally, yang paling bikin goyah ego gw sampai butuh banget emergency ego boost: Temennya emak yang sedang kusut dan ga mau dilempengin. 

=====

Tapi gw seneng ketemu orang. 

Biarpun dengan resiko bisa patah hati atau terkuras tenaganya untuk bantu ngedongkrak hati orang dari kegelapan.

Kalau ketemu orang biasanya mikir, Ego kamu lagi krisis, butuh pelukan darurat. "Pelukan ego" yang cocok buat kamu apa? 

Kalau disederhanakan, kamu butuhnya apa dari Yaya? How can Yaya help you? 
Gimana caranya Yaya bisa bantu kamu merasa lebih nyaman ama dirimu sendiri?
Gimana caranya Yaya bisa bantu kamu lebih lembut & sayang ama diri sendiri? 

Ada kala jawabannya adalah: Dengan leave you alone to sleep.

Gimana caranya Yaya bisa bantu kamu lebih percaya ama apa yang kamu miliki, yang kamu bisa lakukan, impact yang kamu ciptakan di hidup orang lain?

Karena waktu aku lagi emotionally and morally bankrupt, those were the thoughts that got me to float. Seseorang yang nunjukin bahwa gw patut disayang. Patut hidup. 

Karena gue ga minta dibantu ngambang dengan yacht. Gue butuhnya merasa bahwa gue ada gunanya untuk tetep idup. Itu cornerstonenya orang waras, cornerstonennya orang kaya. Cornerstonnya siapa aja. 

Merasa berguna bagi orang lain. Meaningful and impactful. Dan kalau lo bisa take capital in that, tanamkan modal moral & emosional bahwa lo bisa berguna buat orang lain selama sehari, sepekan, sebulan, kurang apalagi hidup lo? Kurang kaya apa lagi hidup lo? 

Katakanlah elo bisa menawarkan value ke orang lain selama 90 hari, gratis, ga pake mati, atau ngerampok bank. Emang malaikat ga bakal denger?

Selalu dengar. Ucapkan salammu. Sampaikan doamu untuk hari ini.

Memilih GPS

  Photo by Thomas Smith on Unsplash Tentang memilah tanda dari semesta. Gimana caranya yakin bahwa tanda yang kita dengar itu beneran wangs...