Bukannya tidak mau. Siapa yang tak ingin menikah, punya anak, harta Harun biarpun sekarung? Siapa yang tidak lapar, birahi, dan terganggu denging nyamuk? Kita masih manusia; terikat badan dan nafsu yang bawel dan mengekang berkepanjangan.
Siapapun mau. Tapi ada yang mampu memudarkan kemauannya.
Ada yang memilih untuk selibat, mengaji dan puasa Daud selama-lamanya. Ada yang memilih untuk memutus garis keturunannya, menggantungkan karma sepenuhnya pada amal sehari-hari. Ada yang nekat harakiri sosial, mencukur titelnya dan berharap dilupakan.
Bukannya tak mampu, bukannya tak mau. Tapi ada orang-orang yang memilih untuk menjadi lebih dari sekedar manusiawi. Disambat Panggilan yang hanya terjawab dengan “Labbaik”.