Jadi, bu, selama hampir 11 hari mba ngilang di gunung Geulis untuk latihan meditasi.
Ceritanya, di sana, tiap hari bangun jam 4 pagi, meditasi selama hampir 10-11 jam, sesekali diselang-seling makan & aktifitas lain, sampai tidur lagi jam 9:30.
Kalau ibu nanya, apa rasanya mba "mendapatkan" satu-dua yang penting dari sana, terus apa rasanya dengan meditasi ada BEBERAPA hal ruwet yang terselesaikan, dan apa jalan dari dunia luar ke kamar pribadi Tuhan dalam diri kita jadi lebih SEDIKIT lebih pendek...
Then, yes, the answer is a deep, quiet nod, mom. Ada hal-hal yang Timekeeper ga bisa ajarin. (saking tololnya mba, bukan karena beliau ga usaha). Beberapa poin penting yang mba dapat HANYA lewat meditasi 10-11 jam perhari.
Tapi ada juga kehilangan besar. Kehilangan ini terjadi karena sebelum pulang kemarin, bu, banyak teman2 seperguruan yang muji mba. Baik yang muda maupun yang sepuh.
Kata mereka, "Kamu baru pertama kali ikut latihan meditasi? Hebat; selama meditasi postur tubuhmu ga berubah, bahkan Xifu (guru) terlihat puas, semangat belajarmu besar sekali."
Mba cengar-cengir. Besar kepala. Belum tau dosa terbesar dari semua siswa adalah merasa puas diri. Karena itu...
Pagi ini, pas mandi, setelah semalaman tidur miring saking perih, dan sambil ketawa pasrah sekaligus lega karena merasa kena marah, mba ngumumin ke ibu bahwa mulai hari ini mba resmi punya ambeien ...