- Inspirasi. Semua dongeng lahirnya dari kisah nyata, pernah terjadi "once upon a time", atau saban hari di mana-mana.
- Hari Selasa bisa dipreteli jadi bahan sinteron semusim, setiap interaksi jadi episode yang intim.
- Jarak antara kenyataan dengan hasil karya yang akhirnya dipublikasi: COPY-fermentasi-PASTE.
- Seorang wartawati Saudi, pernah bilang: Semua orang menjalani adikarya hidupnya. Jika kita gagal memahaminya ya karena kita yang goblok, bukan karena perjalanan hidupnya kurang gempita.
- Semua penulis adalah pembohong - bahkan auditor dan ilmuwan - karena semua tulisan adalah subjektif.
- Triknya di keseimbangan antara bohong dan laporan. Jika terlalu mengarang-ngarang, cerita malah jadi renta, belum koda keburu koma. Jika terlalu garing ya kasian yang baca.
- Kata Hemingway, bedanya dongeng dengan laporan ya pada kesabaran dan niatan.
- Aksi. Semakin sedikit kata sifat, semakin banyak kata kerja, semakin matang dan nyata sebuah karya cerita. - Annie Dillard.
- Aku bisa bilang: "Ia merasa sedih lalu menangis pilu sendirian hingga rambutnya yang panjang menjadi berantakan lalu helainya dibasahi airmata."
- (Dengan resiko pembaca & penulis muntah bersama.)
- Atau, nekat pitak kata sifat lalu bertemu dengan salah satu kalimat singkat yang (bagiku, sang penulis gagap) paling berkesan mantap selang belajar menulis babad selama sepekan: "Membenahi rambutnya, helainya berjatuhan."
- (PS. Cegukan irama itu sebenarnya menyebalkan lho, tuan.)
- Catatan Pribadi. Aku menyukai bahasa rambut; dalam sentuhan atau kiasan, juga sebagai barometer kecentilan.
- Setiap helai menyimpan catatan sejarah kuliner dan emosional & budaya pemiliknya.
- Wanita Minang menggerai rambut saat kabung.
- Wanita Jepang memotong rambut untuk menghapus masa lalu kelam.
- Wanita botak dan berkerudung sama: bukan dengan kecentilannya ia menjangkau surga.
- Menceritakan rahasia ini artinya aku tidak dapat menggunakannya lagi. Kampret.
- Setiap helai menyimpan catatan sejarah kuliner dan emosional & budaya pemiliknya.
- Kondisi. Kesengsaraan itu anugerah, Bung. Sumpah. Makin sengsara, makin bagus bahan buat cerita. Merujuk Hemingway lagi, waktu ditanya latihan apa yang paling mempan menempa penulis, katanya: "Masa kecil tidak bahagia."
- Kuli. Pada akhirnya, menulis itu sama saja seperti memacul atau menyapu stadion. Pada akhirnya, menulis adalah baku hantam dengan kekosongan. Mendera persendian dan pikiran. Merayu alat ketik (yang tak peduli bahwa #H5 nyaris rebah, padahal 1532 kata dalam layar semuanya sampah dan babu bahasa ini sudah lelah,) untuk membisikkan sepenggal wahyu tersamar.
Saban hari.