1.11.11

Hukuman

B: Gimana menulismu, sudah lancar lagi?

A: Menulis? Aku? Kapan? Aku cuma tukang pijat. Mana bisa nulis.

B: Haha! Kemarin melanggar Universal Laws?

A: Ngga. Mungkin. Ngga tau.

B: Menyerempet?

A: Iya. Sial. Berhubungan ya?

B: Bisa jadi. Waktu puasa kamu sangat produktif. Bukankah itu mendukung asumsi di atas?

A: Yah. Gimana dong?

B: Gapapa. Bersih-bersih saja dulu selama 40 hari ini. Mungkin pintu wangsitmu sedang ditutup sementara.

A: Jadi berhenti menulis dulu sampai...aduh, LAMA BETUL!

B: Ngga. Nulis saja terus. Pintu wangsit ditutup bukannya ga bisa digedor, kan?

 

A: Tapi kan banyak penulis yang bisa tetap berkarya meskipun gaya hidupnya hedo...ahm...enak.

B: Iya, perpanjangan KITAS juga bisa pakai calo. Tapi kan mahal sekali. 

 

A: Jadi kalau sekedar berpegangan pasif pada Universal Laws bisa seproduktif bulan-bulan kemarin, apa kalau lebih proaktif...Ih!

B: Ya. Menulis untuk Tuhanmu. Semesta mana yang tak akan mengangkang untukmu?

Penentrem Hati

Malam Jumat kemarin, saat sholat Isha, aku berdoa. Konten doanya bukan mau memilih antara A atau B. Juga bukan meminta sesuatu dariNya. Kont...