Kami menantikanmu sambil
Memantau kletak-kletik
Yang sayup terdengar
Dari balik kotak iga
Tik-tak-tik-tuk
Tik-tak-tik-tuk
Gema-gema sepi
Dipantulkan waktu
*****
Ayo,
Bekukan koleksi kita
Jadi kelereng mentereng
Bulat-bulat, semuanya bulat
Untai jadi tasbih
Sepanjang nafas
Sekusut nestapa
Tasbih kenangan
Diuntai benang rapuh
Bekas rumah laba-laba
Yang tadi digencet
Karena menertawai wirid
"tik-tak-tik-tak"
*****
Ayo,
Tebar kenangan segenggam
Di buku takdir
Tahan dalam halaman
Agar tak loncat-celat
Antara daun telinga
Oh!
Butir bulat-bulat
Malah tumbuh pesat
Merambat jadi angan
Pahit, sepat, mencekat
Seperti tangis tertahan
Seperti janin tak jadi anak
*****
Wah,
Kelereng kita besar
Asyiknya diadu
Tapi mana ada yang mau
Beradu kenang denganmu?
*****
Punguti lagi kelereng kita
Kita pintal jadi cerita
Rajut cerita jadi puisi
Puisi-puisi, kecil-kecil
Kecilnya senyamuk
Kelereng kita tak berdetak lagi
(Bukannya mati mendadak
hanya berganti wadah)
Sekarang bunyinya "ngiiing"
Denging heningnya penantian
*****
Karena tik-tak dan ngiiing
Bukan kalimat sempurna
Untuk merayumu pulang
Maka,
Kita akan tetap mengeras
Hari ini kita main kelereng
Hari ini kita tata kenangan
..sendiri-sendiri..
Juni 2006